Sistem Peredaran Darah pada Amfibi
Sistem Peredaran Darah pada Amfibi
Sistem peredaran darah pada amfibi berkaitan erat dengan tempat mereka hidup. Contoh hewan yang mewakili amfibi adalah katak. Jantung katak memiliki tiga ruangan, yaitu dua serambi dan satu bilik. Antara dua serambi dipisahkan oleh sekat.
Darah dalam serambi didorong masuk ke dalam bilik. Di dalam bilik terjadi percampuran darah antara darah yang banyak mengandung karbondioksida dari serambi kanan dengan darah yang banyak mengandung oksigen dari serambi kiri. Dari bilik, darah dipompa ke luar melalui aorta untuk disebarkan melalui pembuluh nadi ke seluruh tubuh.
Darah yang mengalir ke seluruh tubuh kemudian melalui kapiler- kapiler halus yang berdinding sangat tipis untuk mempermudah terjadinya pertukaran bahan makanan dan gas di dalam sel. Setelah terjadi pertukaran, selanjutnya kapiler-kapiler berhimpun menjadi pembuluh balik yang ukurannya makin lama makin besar untuk menampung darah dari berbagai bagian tubuh.
Selanjutnya, pembuluh balik yang banyak mengandung karbondioksida dan sisa metabolisme sel ditampung di dalam vena cava yang bermuara di serambi kanan. Sesampai di serambi, darah akan didorong kembali menuju bilik, demikian seterusnya. Dalam satu kali peredaran darah, jantung harus berkontraksi beberapa kali dalam setiap menit.
Katak mempunyai sistem peredaran darah limfa. Pembuluh-pembuluh limfa berbentuk anyaman kantung-kantung yang banyak ditemukan pada dinding rongga tubuh di bawah tulang belakang dan di bawah kulit.
Aliran limfa sangat lambat, mengandung sel-sel limfosit, dan tidak mengandung sel-sel darah merah. Limfa dialirkan oleh dua pasang pompa yang disebut “jantung limfa”.
Posting Komentar untuk "Sistem Peredaran Darah pada Amfibi"