Patofisiologi HIV Dalam RNA
Patofisiologi HIV Dalam RNA
Patofisiologi HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah anggota dari kelompok family lentivirus dari retrovirus hewan12 dan menggunakan RNA sebagai genom. Sifat dari virus ini adalah menyebabkan penyakit fatal yang timbul secara perlahan-lahan. Ada 2 macam virus HIV yang memiliki genetika yang berbeda namun memiliki sifat antigenik yang sama yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 paling berkaitan dengan negara-negara di Amerika,Eropa,dan Afrika tengah, sedangkan HIV-2 terutama ada di Afrika Selatan.HIV-1 dan HIV-2 sama-sama menyebabkan defisiensi imun dengan menurunkan jumlah limfosit T CD4+ . Meskipun spektrum HIV-2 sama dengan HIV-1, HIV-2 meenyebar dan menyebabkan penyakit lebih lambat dibandingkan dengan HIV-1. Penjelasan makalah ini akan fokus ke HIV-1 saja.
HIV ini hanya menyerang sel-sel tertentu saja di dalam tubuh yaitu limfosit T CD4+ ,makrofag, dan sel dendritik. limfosit T CD4+ diperlukan sebagai fungsi imun normal di dalam tubuh. Limfosit T CD4+ memiliki fungsi untuk mengenali antigen asing dna membantu aktivasi limfosi B untuk memproduksi antibodi. Limfosit T CD4+ juga sebagai sel perantara yang dapat membantu aktivasi dari Limfosit T CD8+ cytotoxic dan natural killer(NK) sel yang berfungsi untuk menghancurkan sel yang terinfeksi oleh virus dan antigen. Fungsi fagositosis dari makrofag dan monosit juga dipengaruhi oleh limfosit T CD4+.
HIV memiliki 2 untai RNA di dalam kapsid.HIV ini juga diselubungi oleh dengan beberapa lapisan protein. Pada bagian terluar,kapsid HIV dikelilingi oleh 2 macam glikoprotein, yaitu gp 120 dan gp41, yang berperan penting dalam menginfeksi sel target. Replikasi dari HIV terjadi dengan 8 langkah,yaitu 1. Penempelan HIV dengan reseptor CD4+ , saat HIV masuk ke dalam aliran darah, HIV akan menempel pada reseptor CD4+ yang memiliki afinitas tinggi terhadap HIV. Tetapi penempelan pada reseptor CD4+ tidak cukup untuk menginfeksi sel host.Oleh karena itu, virus ini harus berikatan dengan permukaan molekul lainnya dengan bantuan gp120 dan gp41 2.HIV masuk ke dalam sel limfosit bersamaan dengan RNA dan enzim reverse transkriptase. 3.Enzim reverse trankriptase berkerja membentuk DNA molekul. Pada langkah ini, untuk berkembang biak, HIV harus mengubah RNAnya menjadi DNA 4. DNA yang baru dibuat oleh HIV masuk ke inti sel host dengan bantuan enzim integrase dan bergabung dengan DNA sel host yang sudah ada 5. Terjadi transkripsi yang dilakukan DNA virus tadi sehingga membentuk messenger RNA virus dengan intruksi untuk membuat virus baru
mRNA virus akan melakukan translasi untuk membentuk polyprotein virus. Selama proses translasi, ribosomal RNA(rRNA) akan menggunakan intruksi dari mRNA tadi untuk membentuk rantai protein dan enzim disebut polyprotein. Polyprotein ini akan diperlukan untuk komponen untuk pembentukkan virus baru 7. Pemotongan rantai polyprotein menjadi polyprotein yang siap dipakai untuk membangun virus baru 8. Protein tersebut berkumpul dan menyelubungi virus bersamaan dengan RNA virus,selanjutnya virus lepas dari sel host.
Replikasi HIV ini menyebabkan sel T CD4+ mati. Selanjutnya HIV ini akan menuju ke aliran darah dan menginfeksi sel T CD4+ lainnya. Setiap hari, berjuta-juta sel T CD4+ yang terinfeksi HIV hancur dan melepaskan miliaran virus ke aliran darah, tetapi setiap harinya, hampir semua sel T CD4+ diganti dan hampir semua virus dihancurkan. Namun yang menjadi permasalahan adalah seiring berjalannya waktu, jumlah sel T CD4+ menurun dan jumlah virus semakin meningkat. Dan pada akhirnya,orang yang terinfeksi virus HIV akan mengalami defisiensi imun yang dapat menyebabkan orang yang terinfeksi menjadi rentan terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya bagi orang normal.
Posting Komentar untuk "Patofisiologi HIV Dalam RNA"