Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Demand Pelayanan Kesehatan Dengan Demand Produk Secara Umum

Perbedaan Demand Pelayanan Kesehatan Dengan Demand Produk Secara Umum

Aplikasi ilmu ekonomi pada sektor  kesehatan perlu mendapat perhatian terhadap sifat dan ciri  khususnya sektor  kesehatan. Sifat  dan  ciri  khusus   tersebut   menyebabkan asumsi-asumsi tertentu  dalam  ilmu ekonomi tidak  berlaku  atau tidak  seluruhnya berlaku  apabila  diaplikasikan untuk sektor  kesehatan.

Ciri khusus  tersebut  antara lain:

  • Kejadian penyakit tidak terduga

Adalah  tidak mungkin untuk memprediksi penyakit apa yang akan  menimpa kita dimasa  yang akan   datang,   oleh   karena   itu  adalah   tidak   mungkin  mengetahui  secara   pasti   pelayanan kesehatan apa yang kita butuhkan dimasa  yang akan datang.  Ketidakpastian (uncertainty) ini 

berarti  adalah  seseorang akan menghadapi suatu risiko akan sakit dan oleh karena  itu ada  juga risiko untuk mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit tersebut.

  • Consumer Ignorance

Konsumer sangat  tergantung kepada  penyedia (provider) pelayanan kesehatan. Oleh  karena pada umumnya consumer tidak tahu banyak  tentang  jenis penyakit, jenis pemeriksaan dan jenis pengobatan  yang   dibutuhkannya.  Dalam   hal  ini  Providerlah  yang   menentukan  jenis  dan volume  pelayanan kesehatan yang perlu dikonsumsi oleh konsumer.



  • Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai  hak

Makan,  pakaian, tempat tinggal dan hidup  sehat adalah elemen  kebutuhan dasar  manusia  yang harus  senantiasa diusahakan untuk  dipenuhi, terlepas  dari kemampuan seseorang untuk membayarnya. Hal  ini menyebabkan distribusi pelayanan kesehatan sering  sekali  dilakukan atas dasar kebutuhan (need) dan bukan atas dasar kemampuan membayar (demand).

  • Ekstemalitas

Terdapat efek eksternal dalam  penggunaan pelayanan kesehatan. Efek eksternal adalah  dampak positif  atau  negatif  yang  dialami  orang  lain  sebagai   akibat  perbuatan seseorang. Misalnya imunisasi dari penyakit menular  akan memberikan manfaat  kepada  masyarakat banyak.  Oleh karena  itu imunisasi tersebut  dikatakan mempunyai social  marginal benefit  yang  jauh  lebih besar  dari private marginal benefit bagi  individu  tersebut. Oleh  karena  itu pemerintah harus dapat menjamin bahwa program imunisasi harus benar-benar dapat terlaksana.

Pelayanan kesehatan yang  tergolong pencegahan akan  mempunyai ekstemalitas yang  besar, sehingga dapat digolongkan sebagai  “komodity masyarakat”, atau public goods.  Oleh karena itu program ini sebaiknya mendapat subsidi  atau  bahkan  disediakan oleh  pemerintah secara gratis.    Sedangkan   untuk   pelayanan  kesehatan  yang   bersifat    kuratif    akan   mempunyai ekstemalitas yang rendah  dan disering  disebut  dengan  private good,  hendaknya dibayar  atau dibiayai  sendiri  oleh penggunanya atau pihak swasta.

  • Non Profit Motive

Secara  ideal  memperoleh keuntungan yang  maksimal (profit maximization) bukanlah tujuan utama   dalam   pelayanan  kesehatan.  Pendapat  yang   dianut   adalah    “Orang   tidak layak memeperoleh keuntungan dari penyakit orang lain”.

  • Padat Karya 

Kecendrungan spesialis dan superspesialis menyebabkan komponen tenaga  dalam  pelayanan kesehatan semakin  besar. Komponen tersebut  bisa mencapai 40%-60% dari keseluruhan biaya.

  • Mixed Outputs

Yang dikonsumsi pasien  adalah  satu paket pelayanan, yaitu sejumlah pemeriksaan diagnosis, perawatan, terapi dan  nasihat  kesehatan. Paket  tersebut  bervariasi antara  individu  dan  sangat tergantung kepada  jenis penyakit.

  • Upaya  kesehatan sebagai  konsumsi dan investasi

Dalam  jangka  pendek,  upaya  kesehatan terlihat  sebagai  sektor  yang  sangat  konsumtif, tidak memberikan return on investment  secara  jelas.  Oleh sebab  itu sering  sekali  sektor  kesehatan ada  pada   urutan   bawah   dalam   skala   prioritas   pembangunan  terutama  kalau   titik   berat pembangunan  adalah   pembangunan  ekonomi.  Akan   tetapi   orientasi  pembangunan  pada akhirnya adalah  pembangunan manusia, maka pembangunan sektor  kesehatan sesuangguhnya adalah  suatu investasi paling tidak untuk jangka  panjang.

  • Restriksi berkompetisi

Terdapat pembatasan praktek  berkompetisi. Hal  ini  menyebabkan mekanisme pasar  dalam pelayanan  kaesehatan tidak  bisa  sempurna seperti   mekanisme pasar  untuk  komodity lain. Dalam  mekanisme pasar,  wujud  kompetisi adalah  kegiatan pemasaran (promosi, iklan  dan sebagainya).  Sedangkan  dalam   sektor   kesehatan  tidak   pernah   terdengar  adanya promosi discount  atau   bonus   atau   banting   harga   dalam   pelayanan  kesehatan.  Walaupun  dalam prakteknya hal itu sering juga terjadi  dalam pelayanan kesehatan.

Demand  terhadap   pelayanan   kesehatan   berbeda    dengan    demand    bidang    ekonomi disebabkan oleh:

  1. Pada  dasarnya orang  tidak  menyukai pelayanan kesehatan berbeda   dengan  pakaian, rumah, mobil.  Yang diharapkan konsumen dalam pelayanan kesehatan adalah  cepat sehat.
  2. Konsumer pelayanan kesehatan berada dalam posisi lemah dan sangat ditentukan oleh pemberi yankes.
  3. Demand yang terjadi  bukan keputusan konsumer walaupun memutuskan dimana  mau berobat tapi          tidak          bisa          memutuskan        jenis          perawatan        atau          pengobatan untuknya.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Demand Pelayanan Kesehatan Dengan Demand Produk Secara Umum"