Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Macam-Macam Bahan Pencemar Anorganik Pada Air

Macam-Macam Bahan Pencemar Anorganik Pada Air

Bahan Pencemar Air Sungai 

Bahan pencemar merupakan zat, materi atau senyawa yang dalam kadar dan jumlah tertentu tidak dikehendaki berada dalam badan air. Bahan pencemar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahan pencemar anorganik dan organik. Bahan pencemar anorganik adalah zat atau materi pencemar yang tidak dapat diuraikan oleh mikroba pengurai menjadi senyawa-senyawa sederhana. Sedangkan bahan pencemar organik adalah zat pencemar yang dapat diuraikan oleh mikroba pengurai menjadi senyawa yang lebih sederhana.


Bahan Pencemar Anorganik

Unsur logam berat merupakan logam yang paling berbahaya dari unsur-unsur zat pencemar. Seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg). Logam-logam ini mempunyai afinitas sangat besar terhadap belerang sehingga dapat menyerang ikatan-ikatan belerang dalam enzim sehingga enzim yang diserang menjadi tidak berfungsi. Unsur metaloid, yaitu Arsen (As), Selenium (Se), dan Antimon (Sb) juga merupakan zat pencemar air yang berbahaya.

  • Arsen terdapat pada konsentrasi rata-rata 2-5 ppm dalam kerak bumi. Pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara, mengeluarkan sejumlah warangan (As2O3) ke lingkungan, di mana sebagian besar akan masuk ke perairan. Sumber utama dari arsen adalah hasil akhir pertambangan logam yang terakumulasi sebagai limbah. Sama seperti merkuri, oleh bakteri beberapa proses dapat terjadi pada arsen sehingga terbentuk senyawa-senyawa metil yang sangat toksik.

H3AsO4 + 2 H+ + 2 e  H3AsO3 + H2O

H3AsO3    metil kobalamin     CH3AsO (OH)2  (asam metil arsenit)

  • Kadmium dalam air berasal dari pembuangan limbah industri dan limbah pertambangan. Kadmium digunakan dalam proses pelapisan logam. Keracunan kadmium di Jepang disebut “hai-hai” dimana sungai Jitusu tercemar kadmium dari kegiatan pertambangan. Lapisan permukaan air yang bersifat aerobik mengandung kadmium terlarut dalam konsentrasi relatif tinggi terutama dalam bentuk ion CaCl+. Di lapisan tengah perairan yang kondisinya anaerob, hanya mengandung sedikit kadmium karena terjadi proses oleh mikroba yang mereduksi sulfat menjadi sulfida kemudian mengendapkan CaCl+ menjadi CdS.
  • Timbal terdapat dalam air dengan biloks +II dan dikeluarkan oleh sejumlah industri dan pertambangan. Daya racun timbal yang akut pada perairan alami menyebabkan kerusakan pada ginjal, hati, otak bahkan kematian. 
  • Merkuri masuk ke perairan berasal dari berbagai sumber yang timbul dari penggunaan unsur tersebut oleh manusia seperti buangan laboratorium kimia, buangan farmasi, limbah tambang emas. Toksisida merkuri secara tragis terjadi di Teluk Minamata Jepang yang disebabkan mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi oleh merkuri. Merkuri dengan konsentrasi tinggi terdapat pada jaringan ikan yang berasal dari pembentukan ion monoetil merkuri yang larut, CH3Hg+ dan (CH3)2Hg dan pada bakteri anaerob di dalam sedimen.
  • Ammonia merupakan produk utama dari penguraian (pembusukan) limbah nitrogen. Kehadiran senyawa nitrogen dalam bentuk amonia memberikan masalah terhadap kualitas air.
  • Hidrogen Sulfida dihasilkan dari proses pembusukan bahan-bahan organik yang mengandung belerang oleh bakteri anaerob, dari hasil reduksi dengan kondisi anaerob terhadap sulfat oleh mikroorganisme dan dari air panas bumi. 
  • Karbon dioksida bebas, seringkali terdapat dalam air dalam konsentrasi tinggi sehubungan terjadinya pembusukan bahan organik. CO2 digunakan untuk ‘melunakkan air’. Kandungan CO2 yang cukup tinggi, akan lebih bersifat korosif dan akan membahayakan kehidupan biota akuatik.

Posting Komentar untuk "Macam-Macam Bahan Pencemar Anorganik Pada Air"