Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis-Jenis Kapitasi Dalam Pelayanan Kesehatan

Jenis-Jenis Kapitasi Dalam Pelayanan Kesehatan

Untuk  menentukan angka  kapitasi  perlu  diketahui dua hal pokok  yang  harus  diperhatikan dalam    menentukan  kapitasi,   yaitu    prediksi    angka    utilisasi    (penggunaan pelayanan kesehatan) dan penetapan biaya satuan.  Besaran  angka kapitasi  ini sangat  dipengaruhi oleh angka   utilisasi   pelayanan  kesehatan  dan  jenis   paket   (benefit)   asuransi kesehatan  yang ditawarkan serta biaya satuan  pelayanan.

Jenis-jenis kapitasi  adalah  sebagai  berikut  :

  1. Penuh/total : kapitasi  melayani jasa rawat jalan dan rawat inap
  2. Sebagian : kapitasi  hanya  mencakup pada  rawat  jalan  saja,  rawat  inap  saja,  atau  hanya jasa pelayanan tanpa obat
  3. Risk adjustment capitation : berbasis  umur, risiko sakit, dan geografi

Dengan  adanya  sistem  kapitasi  ini, diharapkan akan terjadi:

  1. Pemberian  pelayanan  yang   berkualitas  tinggi,   dengan   menegakkandiagnostik  yang akurat dan memberikan pengobatan atau  tindakan yang tepat sehingga pasien  akan  cepat sembuh  dan tidak  kembali  ke PPK untuk  konsultasi ataupun  tindakan lebih  lanjut  yang menambah biaya.
  2. Pemberian  pelayanan promotif dan preventif untuk  mencegah  insidensi  kesakitan  baru sehingga peserta  tidak  perlu  lagi berkunjung ke PPK.  Hal ini tentu  akan  menurunkan utilisasi  menjadi  lebih rendah  dan biaya pelayanan menjadi  lebih kecil.
  3. Pemberian pelayanan yang  pas,  tidak  lebih  dan  tidak  kurang,  untuk  mempertahankan efisiensi  dan menekan biaya pelayanan.
  4. Secara  teori,  sistem  kapitasi  ini merupakan sistem  yang sanagt  baik dengan  keuntungan yang akan didapatkan semua  pihak,  baik dokter,  pasien,  maupun  pihak  asuransi. Namun, pada kenyataanya masih banyak  hambatan dalam pelaksanaan sistem  ini. Mutu pelayanan yang diharapkan meningkat justru kemudian menjadi  turun karena  hal - hal seperti:


  • Sering  melakukan rujukan  agar  waktu  pelayanan lebih  cepat,  dapat  melayani banyak  orang, dan meminimalkan biaya yang harus dikeluarkannya. Hal ini biasa terjadi pada pola kapitasi  parsial,  dimana  PPK hanya menjamin rawat jalan dasar saja, sementara untuk rawat jalan lanjutan  ataupun  rawat inap perlu dirujuk  ke tempat  lain. 
  • Mempercepat waktu  pelayanan sehingga tersedia  waktu  lebih  banyak  untuk  melayani pasien  non  kapitasi  yang  tentu  akan  membayar lebih  banyak.  Artinya,  mutu  pelayanan menjadi  berkurang karena  waktu pelayanan yang singkat.
  • Tidak   memberikan  pelayanan  dengan   baik,   supaya   kunjungan  pasien   kapitasi tidak banyak.  Hal  inilah yang  kemudian sering menimbulkan banyaknya keluhan  peserta  atas pelayanan yang tidak memuaskan.

Manfaat  sistem kapitasi  ini adalah :

  1. ada jaminan  tersedianya anggaran untuk pelayanan kesehatan yang akan diberika
  2. ada  dorongan untuk  merangsang perencanaan yang  baik  dalam  pelayanan kesehatan, sehingga dapat dilakukan :

  • pengendalian biaya kesehatan per anggota
  • pengendalian tingkat  penggunaan pelayanan kesehatan
  • efesiensi   biaya    dengan    penyerasian   upaya    promotif-preventif   dengan    kuratif- rehabilitatif
  • rangsangan untuk  menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang  bermutu, efektif  dan efesien
  • peningkatan pendapatan untuk PPK yang bermutu
  • peningkatan kepuasan anggota  yang akan menjamin tersedianya kesehatan masyarakat

Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Kapitasi Dalam Pelayanan Kesehatan"