Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Terhadap Pelayanan Kesehatan

Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Terhadap Pelayanan Kesehatan

Faktor Lain Menurut Berbagai Sumber

Menurut  Fuchs    (1998),    Dunlop    dan   Zubkoff    (1981)   dan   Laksono   (2005) menyebutkan bahwa  ada beberapa faktor  yang mempengaruhi permintaan terhadap pelayanan kesehatan yaitu :

  • Kebutuhan berbasis  aspek fisiologis

Faktor  ini menekankan pada pentingnya keputusan petugas  medis yang menentukan perlu  tidaknya seseorang mendapatkan pelayanan medis.  Keputusan petugas  medis  ini akan mempengaruhi penilaian seseorang akan status  kesehatannya. Berdasarkan situasi ini maka demandpelayanan kesehatan dapat ditingkatkan atau dikurangi. Faktor-faktor ini dapat   diwakilkan   dalam    pola   epidemiologi  yang   seharusnya  diukur    berdasarkan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi,  data epidemiologi yang ada sebagian besar menggambarkan puncak  gunung  es yaitu demand, bukan  kebutuhan (needs).

  • Penilaian pribadi akan status kesehatan

Secara  sosio-antropologis, penilaian pribadi  akan status  kesehatan dipengaruhi oleh kepercayaan, budaya  dan norma-norma sosial  di masyarakat. Indonesia sebagai  negara Timur  sejak  dahulu   telah  mempunyai pengobatan alternatif dalam   bentuk   pelayanan dukun  ataupun  tabib.  Pelayanan ini sudah  berumur ratusan  tahun sehingga dapat dilihat bahwa demandterhadap pelayaanan pengobatan alternatif ada dalam  masyarakat. Sebagai contoh,  untuk berbagai masalah  kesehatan jiwa peranan  dukun masih besar. Di samping 

itu,  masalah   persepsi   mengenai  risiko  sakit  merupakan  hal  yang  penting.   Sebagian masyarakat sangat memperhatikan status kesehatannya, sebagian lain tidak memperhatikannya.



  • Variabel-variabel ekonomi tarif

Hubungan tarif dengan  demandterhadap pelayanan kesehatan adalah  negatif,  sangat penting   dicatat  bahwa   hubungan negatif   antara  tarif  dan  demandterhadap pelayanan kesehatan secara  khusus  terlihat  pada pasien  yang mempunyai pilihan.  Pada pelayanan rumah  sakit,  tingkat  demandpasien sangat  dipengaruhi oleh keputusan dokter.  Keputusan dari dokter  mempengaruhi length  of stay,  jenis  pemeriksaan, keharusan untuk  operasi, dan  berbagai tindakan medik  lainnya.  Pada  keadaan  yang  membu-tuhkan penanganan medis  segera,  maka faktor  tarif mungkin tidak berperan dalam  mempengaruhi demand, sehingga  elastisitas  harga   bersifat    inelastik.Sebagai  contoh,   operasi    segera   akibat kecelakaan lalu lintas. Apabila  tidak ditolong  segera,  maka korban dapat  meninggal atau cacat seumur  hidup.

  • Penghasilan masyarakat

Kenaikan   penghasilan   keluarga   akan    meningkatkan  demanduntuk   pelayanan kesehatan yang sebagian besar merupakan barang  normal,  akan tetapi ada pula sebagian pelayanan kesehatan yang  bersifat  barang  inferior,  yaitu kenaikan penghasilan keluarga justru  menurunkan konsumsi. Hal  ini terjadi  pada  rumah  sakit  pemerintah di berbagai kota dan kabupaten. Ada pula kecenderungan mereka  yang  berpenghasilan tinggi  tidak menyukai pelayanan kesehatan yang  menghabiskan waktu  banyak.  Hal ini diantisipasi oleh  rumah  sakit-rumah sakit  yang  menginginkan pasien  dari golongan mampu.  Masa tunggu   dan   antrian   untuk   mendapatkan  pelayanan  medis   harus   dikurangi  dengan menyediakan pelayanan  rawat  jalan   dengan   perjanjian misalnya.  Faktor   penghasilan masya-rakat dan selera  mereka  merupakan bagian  penting  dalam  analisis  demanduntuk keperluan pemasaran rumah sakit.

  • Asuransi Kesehatan dan dan Jaminan  Kesehatan

Pada negara-negara maju, faktor asuransi  kesehatan menjadi  penting  dalam hal demandpelayanan kesehatan. Sebagai  contoh,  di Amerika Serikat masyarakat tidak membayar langsung ke pelayanan kesehatan, tetapi melalui  sistem  asuransi  kesehatan. Di samping itu, dikenal  pula  program pemerintah dalam  bentuk  jaminan  kesehatan untuk 

masyarakat miskin  dan orang tua. Program pemerintah ini sering disebut  sebagai  asuransi sosial.  Adanya  asuransi  kesehatan dan jaminan  kesehatan dapat  meningkatkan demand terhadap pelayanan kesehatan. Dengan  demikian, hubungan asuransi  kesehatan dengan demand   terhadap  pelayanan  kesehatan  bersifat   positif.   Asuransi  kesehatan  bersifat mengurangi efek faktor  tarif sebagai  hambatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada saat sakit. Dengan  demikian, semakin  banyak  penduduk yang tercakup oleh asuransi kesehatan  maka   demandakan  pelayanan  kesehatan  (termasuk  rumah   sakit)   menjadi semakin  tinggi.  Peningkatan demand   ini dipengaruhi pula  oleh  faktor  moral hazard. Seseorang  yang   tercakup  oleh   asuransi    kesehatan  akan   terdorong  menggunakan pelayanan kesehatan sebanyak-banyaknya.

  • Variabel-variabel demografis dan umur

Faktor  umur  sangat  mempengaruhi demandterhadap pelayanan preventif dan kuratif. Semakin  tua  seseorang  sendiri   meningkat demand-nya  terhadap  pelayanan  kuratif. Sementara itu,  demandterhadap pelayanan kesehatan preventif menurun. Dengan  kata lain,   semakin   mendekati  saat  kematian,  seseorang  merasa   bahwa   keun-tungan  dari pelayanan kesehatan preventif akan  lebih kecil  diban-dingkan dengan  saat  masih muda. Fenomena ini terlihat  pada pola demografi di negara-negara maju  yang berubah  menjadi masyarakat tua. Pengeluaran untuk pelayanan kesehatan menjadi  sangat  tinggi.

  •  Jenis kelamin

Penelitian di Amerika Serikat  menunjukkan bahwa demand  terhadap pelayanan kesehatan oleh wanita  ternyata  lebih  tinggi  dibanding dengan  laki-laki. Hasil  ini sesuai dengan  dua perkiraan. Pertama, wanita  mempunyai insidensi penyakit yang lebih tinggi dibanding  dengan   laki-laki.  Kedua,   karena   angka   kerja   wanita   lebih   rendah   maka kesediaan meluangkan waktu  untuk  pelayanan kesehatan lebih  besar  dibanding dengan laki-laki. Akan  tetapi,  pada  kasus-kasus yang  bersifat  darurat  perbedaan antara  wanita dan laki-laki  tidaklah  nyata.

  • Pendidikan

Seseorang dengan  pendidikan tinggi cenderung mempunyai demandyang lebih tinggi. Pendidikan yang lebih tinggi cenderung meningkatkan kesadaran akan status kesehatan, dan konsekuensinya untuk menggunakan pelayanan kesehatan.

  • Faktor-Faktor Lain

Berbagai faktor  lain  yang  mempengaruhi demandpelayanan kesehatan, yaitu pengiklanan, tersedianya dokter  dan  fasilitas  pelayan-an kesehatan, serta  inflasi.  Iklan merupakan faktor  yang sangat  lazim digunakan dalam  bisnis  komoditas ekonomi untuk meningkatkan  demand.  Akan   tetapi,   sektor   pelayanan  kesehatan  secara   tradisional dilarang  karena  bertentangan dengan  etika dokter  dan apabila  akan diberikan maka dalam bentuk   informasi  mengenai  pelayanan  rumah   sakit.   Patut   dicatat   bahwa   pelayanan kesehatan tradisional seperti  para  tabib,  dukun,  dan  pengobatan alternatif sudah  lazim melakukan iklan  di surat  kabar  dan  majalah. Berbagai rumah  sakit  di Indonesia telah memperhatikan faktor pengiklanan sebagai  salah satu cara pening-katan demand.

Posting Komentar untuk "Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Terhadap Pelayanan Kesehatan"