Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor Yang Mempengaruhi Demand Pelayanan Kesehatan

Faktor Yang Mempengaruhi Demand Pelayanan Kesehatan

Terdapat beberapa factor  yang  mempengaruhi permintaan terhadap pelayanan kesehatan. Factor-faktor ini berasal  dari pasien  juga dari dokter  sebagai  pemberi  pelayanan kesehatan.Faktor yang   mempengaruhi  permintaan  pasien   terhadap  pelayanan  kesehatan  antara   lain   insiden penyakit,  provider,  karakteristik  budaya-demografi  dan  factor   ekonomi.  Dua  factor   pertama berakar  dari persepsi  keluarga tentang  masalah  medis dan keyakinan mereka  terhadap kemanjuran pelayanan kesehatan yang berpengaruh terhadap keinginan pelanggan untuk pelayanan kesehatan. 

Ketika   menerjemahkan  keinginan    ini  menjadi   pengeluaran,  keluarga dibatasi   oleh tingkat sumberdaya yang tersedia.


Insiden  penyakit atau penyakit yang dirasakan

Awal  penyakit dan pemanfaatan rumah  sakit  adalah  kejadian yang  tidak  diharapkan oleh  kebanyakan orang.  Sehingga penyakit biasa  dianggap sebagai  peristiwa random,  tapi berkaitan dengan  usia  dan  jenis  kelamin   populasi secara  keseluruhan, penyakit memiliki prediktabilitas yang  sama.  Seperti  usia  individu, insiden  penyakit meningkat dan  pola-pola morbiditas berubah, penyakit kronis  menjadi  determinan yang lebih penting  dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan.

Peran provider (dokter)  dalam permintaan terhadap pelayanan kesehatan

Dalam   pasar   nonmedis,  konsumen  dengan   beragam  tingkat   pengetahuan  memilih barang dan jasa yang ia inginkan. Sedangkan dalam pelayanan kesehatan, pasien tidak memutuskan jenis pengobatan apa yang ia terima,  ia lebih memilih  dokter  yang menentukan pilihan  tersebut. Dalam  bertindak menurut  kepentingan pasien,  para  dokter  menggunakan kesadaran  mereka   akan   sumber   keuangan  dan   kebutuhan  medis   pasien.   Saat   memilih komponen-komponen perawatan yang digunakan dalam  pengobatan, para dokter  tidak hanya dipandu   oleh   kemampuannya,  tapi   juga   oleh   harga   relative   mereka   terhadap  pasien. Misalnya, seorang  pasien  bisa  dirawat  dengan  rawat  jalan  atau  rawat  inap.  Oleh  karena asuransi  hanya  berlaku  untuk  pasien  rawat  inap,  maka  biaya  yang  dikeluarkan oleh pasien lebih  rendah  apabila  mereka  dimasukkan dalam  rawat  inap.  Bagaimanapun, pilihan  jenis pengobatan  oleh   dokter   menurut   kepentingan  pasien   akan   menghasilkan  harga   total pelayanan medis yang lebih tinggi.

Dengan    adanya    pertumbuhan   asuransi    rumah    sakit    yang    lebih   komprehensif, keterbatasan financial menjadi  kurang  penting  dan para dokter  mampu  menentukan kualitas pelayanan  kesehatan  terbaik  untuk  pasiennya.  Hal  tersebut   merupakan  perilaku   rasional antara  pasien  dan dokter,  karena  keuntungan marginal dari perawatan yang  terdiri  dari uji atau tes tambahan dan pelayanan lainnya,  seberapa kecilpun itu, kemungkinan masih  lebih besar daripada harga yang dibayar  sendiri  oleh pasien.

Bagaimanapun  juga,   factor   lain   mungkin  bias  mencegah  dokter   untuk   bertindak menurut  kepentingan pasien.  Beberapa rumah  sakit  mungkin mempunyai komite  peninjau yang   meninjau  ketepatan  administrasi  dan   lama   tinggal   pasien.   Berhadapan  dengan 

keefektifan komite   tersebut, seorang   dokter   akan  menemui kesulitan  untuk  menentukan perawatan rumah  sakit dan atau lama tinggal  yang bias memuaskan pasien.  Ada  alasan yang lebih penting  mengapa dokter  tidak bertindak semata-mata atas kepentingan pasien.  Sebagai salah satu input dalam  pengobatan pasien,  seorang  dokter  mempunyai kepentingan ekonomi. Dalam    menentukan  perawatan  untuk   pasien,    dokter    bertindak  tidak   hanya   menurut kepentingan pasien,  tapi  juga  menurut  kepentingannya sebagai  penyedia pelayanan. Satu contoh  jelas`dari dampak  peran  ganda  tersebut  yaitu  penurunan kunjungan rumah  (home visit).

Faktor lain yang berasal  dari dokter (provider):

  • Dokter  sebagai  advisor

Dokter   sebagai   penasehat  bagi  pasien   untuk   memberi  masukan  terhadap  pelayanan kesehatan pada  pasien.  Dalam  hal ini kemungkinan kecil  seorang  pasien  akan  menolak nasehat  dari dokter,  ini adalah  salah satu sifat pelayanan kesehatan yang disebut  asymetric knowledge  dimana  wawasan dokter lebih luas dari pasien.

  • Dokter  sebagai  supplier pelayanan kesehatan

Dokter  memberi usulan  dan perlakuan atau  memberi tindakan medis  atau  lainnya  yang dianggap bermanfaat bagi  pasien,  misalnya memberikan obat  baik  oral maupun  suntik, merujuk  rawat inap, atau bahkan  sampai  tindakan operasi.

Dalam  hal ini terkadang dokter  memberikan pelayanan kesehatan pada  pasiennya tidak berdasarkan kebutuhan pasien.  Ini  terjadi  karena  asymetric knowledge  di mana  antara pasien  dan dokter  memiliki perbedaan pengetahuan, terkadang dokter  melakukan hal ini untuk menambah pendapatannya.

Posting Komentar untuk "Faktor Yang Mempengaruhi Demand Pelayanan Kesehatan"