Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Industri Kecil dan Menengah (IKM) mempunyai peran yang strategis dalam perekonomian nasional, terutama dalam penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat serta menumbuhkan aktivitas perekonomian di daerah. Di samping itu, pengembangan IKM merupakan bagian integral dari upaya pengembangan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan.

Adapun tujuan pengembangan IKM adalah 

  1. Meningkatkan kesempatan berusaha, lapangan kerja dan pendapatan; 
  2. Memperkuat struktur industri; 
  3. Meningkatkan IKM berbasis hasil karya intelektual (knowledge-based); 
  4. Meningkatkan persebaran industri; dan 
  5. Melestarikan seni budaya kegiatan produktif yang ekonomis.

Bagi IKM, peningkatan kemitraan, baik dalam bidang pemasaran, teknologi maupun permodalan perlu segera dilakukan. Fasilitasi pemerintah masih tetap sangat diperlukan dan dalam intensitas yang tinggi. Pengembangan IKM perlu dilakukan secara terintegrasi dan sinergi dengan pengembangan industri berskala menengah dan besar, karena kebijakan pengembangan sektoral tidak bisa mengkotak-kotakkan kebijakan menurut skala usaha. Untuk itu strategi pengembangan IKM dilaksanakan melalui (1) Pemberdayaan IKM yang sudah ada; (2) Pembinaan IKM secara terpadu; dan (3) Meningkatkan keterkaitan IKM dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya 

Strategi Baru dalam Mengahadapi ACFTA: Mendorong Kemandirian

Dengan strategi baru industrialisasi, seperti gambaran itu juga dapat mendorong kemandirian pertumbuhan industri nasional dengan target penguasaan dan pendalaman teknologi tepat guna baik teknologi tinggi, menengah, maupun sederhana bergantung pada kebutuhan skala ekonomi dan prioritas. Terlebih lagi dalam menghadapi ACFTA, langkah untuk menggalakkan produksi dalam negeri yang berulang-ulang disuarakan kalangan pemerintah, pengamat, dan dunia usaha patut didukung. Tapi semestinya dikaitkan juga dengan sebuah grand strategy untuk kebangkitan dan kemandirian industri nasional dalam berbagai skala usaha (kecil, menengah, dan besar) dengan pengembangan, penguasaan, dan pendalaman teknologi tepat guna yang dibutuhkan. Itu biasanya akan dikritik bahkan disabet oleh kalangan ekonom neolib domestik maupun asing karena terutama kalangan asing tak mau kehilangan pangsa pasar produk barang dan jasa mereka.

Dalam perspektif itulah keperluan strategi baru industrialisasi yang menekankan kemandirian ekonomi dan industri nasional sebagai kelanjutan berkembangnya ekonomi rakyat (karena bermitra dengan usaha besar nasional maupun asing) sehingga menciptakan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan berkualitas. Hal ini karena secara empiris, ekonomi yang bertumpu ekonomi rakyat yang berbasis luas akan memiliki multiplier effect yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan skala besar nasional maupun asing akan sangat dibutuhkan mendongkrak transfer teknologi, manajemen, dan pengetahuan

Posting Komentar untuk "Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah"