Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prosedur Kerja Pengujian Kolesterol

Prosedur Kerja Pengujian Kolesterol

Kolesterol diperlukan oleh fungsi tubuh yang penting seperti :

  1. Membangun dinding sel
  2. Melindungai jaringan saraf
  3. Membuat hormon
  4. Ada dua tipe kolesterol.
  5. Yang baik.  (HDL atau High Density Lipid)
  6. Yang jahat dan jelek (LDL or Low Density Lipid.)

Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena dan alkohol panas. Apabila terdapat dalam konsetrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau dan mempunyai titik lebur 150-151oC.

Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL (Low Density Lipoprotein) saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL (High Density Lipoprotein) merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Kadar kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan simvastatin.


Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi makin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa darah lebih keras. Hal ini berarti jantung harus bekerja lebih keras daripada biasanya.

Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. Salah satu diantaranya adalah reaksi Salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati maka bagian asam berwarna kekuningan dengan flouresensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambahan anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau. Ini disebut reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan konsentrasi kolesterol. Karenanya reaksi Lieberman Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dalam darah manusia normal terdapat antara 150-200 miligram tiap 100 mL darah.

ALAT DAN BAHAN

Alat-alat yang digunakan adalah :

  1. Tabung reaksi                6 buah
  2. Rak tabung reaksi          1 buah
  3. Pipet tetes                        1 buah
  4. Gelas kimia 50 mL           3 buah
  5. Pengangas air                 1 buah
  6. Gelas ukur 10 mL            2 buah
  7. Batang pengaduk          1 buah
  8. Spatula                           1 buah
  9. Penjepit                          2 buah
  10. Mikroskop                       1 buah

Bahan-bahan yang digunakan adalah :

  1. Kloroform
  2. Kolesterol 0,5%
  3. Gliserol
  4. Etanol
  5. Putih telur ayam
  6. Putih telur itik
  7. Kuning telur ayam
  8. Kuning telur itik
  9. Reagen benedict
  10. NaOH
  11. CuSO4
  12. Asam asetat
  13. Anhidrat asetat

PROSEDUR KERJA

Oksidasi Gliserol dan Klaesterol

  1. Menambahkan 2 mL reagen Benedict ke dalam 3 tabung reaksi masing-masing 2 mL gliserol, gliserida dan kolesterol. Mencampurkan dengan baik.
  2. Memanaskan ketiga tabung tersebut dalam penangas air dan mencatat perubahan yang terjadi.
  3. Mengganti reagen Benedict pada percobaan di atas dengan campuran 1 mL Tembaga (II) sulfat dan 0,5 mL NaOH. Mencatat perubahan  yang terjadi

Uji Kolesterol Sampel

  1. Memasukkan 1 mL sampel kedalam tabung reaksi yang bersih dan kering.
  2. Menambahkan 2 mL kloroform dan 10 tetes asetat anhidrat ke dalam tabung reaksi.
  3. Menambahkan dengan hati-hati kira-kira 3 tetes asam sulfat pekat melalui dinding tabung, mengocok dengan hati-hati dan mengamati perubahan warna yang terjadi.
  4. Bila muncul warana merah, hijau, dan biru menandakan adanya kolesterol. Untuk sampel telur digunakan bagian putih dan kuning telurnya.

Uji Larutan Kolesterol Sebagai Pembanding

  1. Meneteskan 5 tetes kolesterol 0,5 % ke dalam tabung reaksi.  Menambahkan 1 tetes asam sulfat pekat dan 3 tetes anhidrat asetat. Memperhatikan perubahan warna yang terjadi.
  2. Melarutkan serbuk kolesterol dalam kloroform lalu menambahkan 1 tetes asam sulfat pekat dan anhidrida asetat, mengocoknya. Memeperhatikan perubahan warna yang terjadi.

Bentuk Kristal Kolesterol

Melarutkan sedikit kristal kolesterol dengan 2 mL etanol panas pada kaja objek. Mendinginkan dan mengamati kristal kolesterol dengan mikroskop. Menggambar bentuk kristalnya

Posting Komentar untuk "Prosedur Kerja Pengujian Kolesterol"