Pentingnya Public Speaking Bagi Seseorang
Pentingnya Public Speaking Bagi Seseorang
Pentingnya Public Speaking Bagi Seorang PR Didalam Melaksanakan Tugasnya dan contoh kasusnya
Faktor percaya diri public speaking
Orang yang rendah diri atau depresif ialah mereka yang tidak pernah mencoba menunjukkan potensi yang ia miliki. Akibatnya, rasa percaya diri tetap terkalahkan oleh rasa takut dan rasa gugup yang selalu membayangi pikirannya sebelum bertindak. Perlu disadari bahwa ketakutan itu perlahan-lahan akan hilang apabila kita sering mencoba melakukan hal yang kita takutkan, lalu membuat kesalahan, dan kemudian dengan cermat mengambil pelajaran dari setiap pengalaman yang didapatkan. Seperti yang dinyatakan oleh Dale Carnegle, 2006, bahwa cara tercepat dan terbaik untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa yang kita takutkan.
Sedangkan pendapat lain yang mungkin dapat mempentuk pola berpikir positif dapat diperhatikan melalui pernyataan berikut:
“Penelitian membuktikan bahwa orang yang menyesuaikan antara citra diri dan ideal diri mereka cenderung secara sosial bersikap tenang, percaya diri, dan cerdik. Sebaliknya orang yang kurang menyesuaikan diri cenderung menjadi depresi, cemas, gelisah, dan kurang mampu dalam keterampilan sosial.”
“Hampir 98% orang yang tidak menderita depresi ialah mereka yang berpikir dengan prasangka positif,”. Maka dari itu, untuk mempertinggi penghargaan diri kita, kita harus berusaha berpikir positif tentang diri kita. Kita harus percaya bahwa kita mempunyai pemikiran positif dalam diri kita.
Strategi dan persiapan yang baik sebelum berbicara di depan public
Tugas seorang public speaker adalah menyampaikan ide kepada audiens dan ide tersebut berpotensi untuk mempengaruhi tindakan audiens. Untuk itu, sangat diperlukan persiapan yang optimal sebelum melakukan presentasi di depan audiens. Saya merangum strategi dan persiapan tersebut dalam lima hal, yaitu:
- Pengenalan Audiens
Pengenalan audiens dapat membekali kita dalam memilih bahan, menyusun, dan menyajikannya dengan strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan pengetahuan kita tentang publik akan menjadi konkret.
Untuk mengenali calon audiens, terdapat hal-hal umum dan khusus yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Hal umum
Jumlah audiens, rentang usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, sosial-politik-ekonomi, dan adat budaya.
- Hal khusus
- Perhatikan motivasi kedatangan audiens
- Perhatikan tingkat pengetahuan auidens
- Perhatikan kemungkinan reaksi atau sikap audiens
- Pengorganisasian Materi
Semakin banyak informasi yang dapatkan maka akan semakin baik persiapan materinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Mengetahui informasi yang dibutuhkan
- Mengetahui sumber informasi
- Memilih beberapa informasi dari beberapa kumpulan yang telah didapatkan
- Menyusun struktur materi
- Pengenalan Tempat
Seorang pembicara yang baik akan mengenali terlebih dahulu medan dimana ia akan berbicara. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Hadir sekurang-kurangnya satu jam sebelum acara dimulai untuk melihat kondisi fisik secara keseluruhan
- Pastikan posisi saat akan berbicara
- Perhatikan outdoor atau indoor
- Perhatikan syarat kebutuhan anda untuk berbicara, seperti kelengkapan audio visual
- Penampilan Fisik
Audiens cenderung akan memberikan penilaian ketika mendapat kesan pertama yang diberikan oleh pembicara. Maka dari itu, banyak hal yang harus diperhatikan secara mendetil, antara lain:
- Kerapian, kebersihan, dan kesesuaian pakaian
- Kenampakan fisik saat tampil, seperti
- Berdiri santai tetapi tegap
- Kaki harus rapi dan terlihat sopan
- Keadaan tangan santai dan dapat melakukan gerakan yang seproporsional mungkin
- Wajah terlihat meyakinkan tetapi tidak tegang
- Komunikasi efektif dan teknik-teknik public speaking
- Dasar-dasar berbicara efektif
Berbiara efektif merupakan sarana penyampaian ide kepada orang atau khalayak secara lisan yang mudah dicerna atau dimengerti oleh pendengarnya. Pada dasarnya, berbicara efektif pada kesempatan apapun terdiri dari tiga unsur poko, yakni pembukaan, isi atau inti permasalahan, dan penutup.
Pembukaan
- Misi
- Acara: serius, resmi, tidak sama sekali
- Lawan Bicara: kelompok atau perorangan
- Suasana: gembira, santai, sedih
Isi atau inti pembicaraan
Lengkap, singkat, sistematis, ada selingan, dibantu alat audio visual, diskusi dan tanya jawab.
Penutup
Cukup 3-5 menit dan diakhiri dengan kesimpulan inti.
Teknik-teknik public speaking
Untuk menjadi pembicara yang menarik dan dapat memberikan pengaruh bagi pendengar, diperlukan teknik-teknik public speaking,antara lain:
Teknik Ice Breaking
- Pembukaan yang menarik
Pembukaan adalah impresi pertam, artinya hal itu dapat mempengaruhi pandangan audiens terhadap public speaker selama presentasi. Sesingkat apapun waktu untuk melakukan presentasi, pembukaan tetaplah harus penuh kehangatan. Pembukaan dapat dilakukan dengan sebuah ilustrasi atau cerita yang sedang marak, tetapi relevan dengan topik pembiaraan. Saat menyampaikannya, tunjukkan wajah yang bersahabat, ramah, dan dekat.
- Gunakan Joke
Humor kemungkinan mengandung resiko. Hal ini dikarenakan oleh sifatnya yang universal, sedangkan selera tiap individu sanagt personal dan individual. Tetapi, meskipun mengandung resiko humor yang baik dapat menjadi awal yang efektif untuk mencari perhatian para pendengar. Bahan-bahan joke sangat luas, karena dapat diambil dari berbagai cerita, kasus sehari-hari, gambar iklan, pengalaman orang lain, hasil riset, dan sebagainya.
Teknik Vokal
Penyampaian vokal yang baik didapatkan apabila seorang public speaking menguasai tiga hal berikut:
- Pernapasan
Posisi yang baik untuk mengontrol pernapasan adalah berdiri tegak agar memberikan ruang yang lebih baik kepada paru-paru. Untuk berbicara di depan publik, diperlukan ruang suara yang solid agar dapat menyampaikan kalimat yang panjang pada volume suara yang benar.
- Volume
Keberhasilan dalam berbicara tidak selalu ditentukan oleh kerasnya suara. Volume suara ketika berbicara di depan publik hanya sedikit lebih keras dari volume berbicara sehari-hari. Berbicara dengan volume keras hanya diperlukan pada bagian-bagian tertentu saja. Selebihnya, berbicara keras terlalu sering dapat menyebabkan tenggorokan rusak dan audiens pun bosan.
- Ekspresi vokal
Ekspresi adalah faktor penting dalam pengolahan suara. Suara yang baik akan lebih berarti jika disertai dengan ekspresi yang tepat. Ekspresi terdiri dari tiga komponen, yaitu:
- pitch, faktor tinggi rendahnya suara
- pace, faktor kecepatan berbicara,
- phrasing,faktor kecakapan memenggal kalimat, dan disertai dengan jeda.
Contoh Kasus :
Komunikator yang baik yaitu apabila ia berkomunikasi sesuai dengan motivasi dari dalam dirinya. Yakni motivasi untuk memberikan pengetahuan baru bagi pendengarnya. Artinya, motivasi akan menjadi lebih penting dibandingkan umur, jabatan, status keuangan, ras, agama, pendidikan, jenis kelamin, dan berbagi unsur lainnya saat berkomunikasi. Namun, permasalahannya yaitu tidak semua orang mampu berbicara dengan baik dan benar di depan banyak orang. Hal tersebut sesuai dengan pengalaman saya dan sebagian teman saya saat mencoba untuk membawakan sebuah acara, bahwa untuk berbicara di depan banyak orang terdapat beberapa halangan yang terkadang tidak bisa diidentifikasikan alasannya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk membahas masalah ini sebagai bahan penulisan makalah ini.
Setiap orang pasti merasa tidak percaya diri (grogi) untuk berbicara di depan umum. Akibatnya, muncullah suatu persepsi bahwa untuk menjadi seorang public speaking haruslah memiliki kemampuan mendasar yang dinamakan softskill. Akan tetapi, masih banyak pulapublic speaking ternama yang berkata bahwa dirinya selalu mengalami grogi sesaat sebelum berbicara di depan para calon pendengarnya. Artinya, keterbatasan softskill bukanlah alasan bagi seseorang untuk tidak mampu terampil berbiacara di depan orang banyak. Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang mempersiapkan dirinya untuk tampil di depan publik, baik dari segi topik pembicaraan, fisik, maupun mental.
Permasalahan lain yang saya alami yaitu kurangnya penguasaan materi yang akan disampaikan. Seorang pembicara selalu berharap mendapatkan banyak dukungan terhadap pendapat dan materi yang akan ia sampaikan. Akan tetapi, sebagian besar orang cenderung merasa rendah diri terhadap permasalahan ini. Khususnya ketika ia membandingkan dirinya dengan tingkat status, nilai, penampilan, penghasilan, atau kecerdasan dari calon pendengar yang akan dihadapinya. Secara langsung hal ini akan menyebabkan depresi. Maka dari itu, dibutuhkanlah sebuah kekuatan dari dalam diri individu untuk selalu berpikir positif. Potensi-potensi yang ada pada diri mereka hanya butuh ditampilkan.
Maka solusi dari kasus di atas yaitu seorang PR wajib belajar dan menguasai sofskill dalam public speaking karena public speaking sangat penting untuk menunjang seorang PR dalam mengerjakan tugasnya, semakin banyak berlatih untuk berkomunikasi didepan umum dapat membuat terbiasa dan meminimalisir kesalahan-kesalahan akibat grogi. Memang tidak mudah untuk berbicra didepan khalayak banyak, tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut karena tidak semua orang memiliki mental dan rasa percaya diri yang baik (tidak pemalu).
Posting Komentar untuk "Pentingnya Public Speaking Bagi Seseorang"