Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ilmu Seni dan Manajemen

Ilmu dan Seni Manajemen

Suatu bidang pengetahuan yang baru berkembang sering dipertanyakan apakah bidang pengetahuan tersebut sebagai ilmu (science), seni (art), dan dapatkah dikategorikan sebagai profesi (professions)? Terhadap manajemen sebagai satu bidang pengetahuan yag baru berkembang juga dipertanyakan hal yang sama.Pertanyaan yang sering muncul apakah manajemen adalah satu ilmu atau suatu seni, apakah teori ada, dan mengapa mazhab atau pendekatan kepada teori dan pengetahuan manajemen.


Manajemen sebagai Seni

Manajemen sebagai praktik diakui sebagai suatu seni.Bitel dan Bitel berpendapat: ”Managing,like all other practices,is an art. It is know-how. It is doing things in the light of the realities of a situation.” Seni adalah pengetahuan cara mengerjakan untuk mencapai suatu hasil yang konkrit dan diinginkan.Seni adalah keterampilan yang dikuasai dengan latihan sesuai sifat-sifat kepribadian orang bersangkutan; bakat pribadi (persoal aptitude) atau keterampilan (skill).Cara meningkatkan seni manajemen sama dengan cara meningkatkan seni yang lain yaitu melalui pelatihan dan pengalaman dan akan lebih baik lagi jika memiliki bakat karena pembawaan kodrati.Manajer harus memiliki seni bermanajemen (the art of managing) yang tidak lain merupakan bakat pribadi atau keterampilan untuk mengerjakan tugas.Menurut John A. Pearce dan Richard B. Robinson:

In that art requires a personal aptitude or skill, managers who must make organizational decisions about how best to position their resources in certain future markets are surely involved in an artistic process… Understanding subordinates in order to create an appropriately motivating environment in which they are likely to achieve organizational is certainly an art.

Seni adalah usaha manusiawi yang paling kreatif. Jika kerjasama yang terorganisasi secara efisien dan efektif dihargai dan dianggap penting, maka bermanajemen merupakan seni yang paling penting dari semua seni.Tingkat seni yang dimiliki seseorang memungkinkan orang tersebut menunjukkan penampilan yang khas dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki seni.Bahkan tujuan organisasi realtif dapat dicapai secara efektif dan efisien apabila manajer memiliki keterampilan manajerial(managerial skill).Dalam hal ini keterampilan berhubungan dengan bagaimana mengerjakan.Menurut George R. Terry:

An important source of good management is management art-the imagination to create practical visions and to make them evident with a high degree of craft.Management is one of the most creative of all arts.It is the art of arts because it is the organiszer and utilizer of human talent.

Harus disadari,bahwa manajer yang mencoba melaksanakan manajemen tanpa teori dan tanpa pengetahuan yang membentuk teori itu harus percaya kepada keberuntungan,naluri atau kebiasaan masa lalu.Tetapi dengan pengetahuan yang terorganisir dan metode ilmiah,manajer memiliki kesempatan yang jauh lebih baik untuk suatu pemecahan masalah manajemen yang baik dan dapat dilaksanakan.Tetapi juga hanya pengetahuan tentang prinsip atau teori (ilmu) tidak akan menjamin praktik berhasil,sebab orang harus tahu bagaimana memakainya(seni atau keterampilan).Karena tidak ada ilmu dimana segala-galanya diketahui dan semua hubungan telah dibuktikan,maka ilmu tak dapat menjadi alat komprehensif dari irang yang melakukan seni itu.Jadi manajemen baik seni dan ilmu.Seperti Bittel dan Bittel menulis:

Managing,like all other practices,is an art. It is know-how. It is doing things in the light of the realities of a situation.But the practice of managing must make use of underlying organized knowledge; and it is this knowledge,whether crude or advanced,whether exact or inexact, which,to the extent it is well organized,clear,and pertinent,constututes a science.Thus, managing as practices is art;the organized knowledge underlying it may be referred to as sicence. Consequently,science and art are not mutually exclusive;they are complimentary.

Posting Komentar untuk "Ilmu Seni dan Manajemen"