Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Tata Kerja Prosedur Kerja dan Pedoman Kerja

Pengertian Tata Kerja Prosedur Kerja dan Pedoman Kerja

Tata kerja adalah cara-cara melaksanakan kerja yang seefisien mungkin mengenai sesuatu pekerjaan dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan lain-lain yang tersedia.

Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja yang saling berkaitan sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap yang harus dikerjakan dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan.

Pedoman kerja artinya sebuah panduan yang dikeluarkan secara resmi oleh perusahaan yang berisikan pelaksanaan dalam bekerja di perusahaan itu. Mulai dari jam masuk kerja, jam istirahat, hari libur, pemberian cuti, pemberian ijin, dsb.

Aturan kerja lebih menekankan pada kepatuhan pegawai dalam mentaati peraturan kerja di suatu perusahaan. yang telah ditetapkan. Dalam aturan kerja ini juga dimuat larangan, sanksi, dsb. yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Cara Menyusun Buku Pedoman Kerja.

Sebuah pedoman bagi karyawan yang disusun dengan tepat dapat menjadi sarana penting dalam komunikasi dengan karyawan. Dokumen ini harus bisa menjadi bimbingan bagi karyawan baik dalam menjalankan hak maupun kewajib-annya bagi perusahaan. Isinya juga meliputi:

  • keterangan tentang mengapa perusahaan didirikan dan bagaimana sejarahnya, pertumbuhannya, rencana masa depannya, dan produk yang dijual.
  • keterangan tentang kebijaksanaan perusahaan mengenai sikap sama yang diberikan oleh perusahaan terhadap semua karyawan, tentang masa percobaan, hari libur, cuti, jaminan atau tunjangan, rahasia dokumen perusahaan, prosedur tindak disipliner dan hubungan dengan masyarakat.
  • penegasan tentang perlakuan yang adil dan konsisten dengan cara secara rinci mengemukakan standar performans, kebijaksanaan tentang tindakan disipliner maupun prosedur pengaduan kepada perusahaan. Karyawan harus tahu mereka mempunyai hak untuk didengar.
  • penegasan bahwa perusahaan menghargai para karyawan, menghormati karyawan dan mem-perhatikan karyawan.
  • pemberian kesempatan kepada karyawan untuk mengatur keuangannya untuk jangka panjang dengan secara rinci memuat keterangan tentang tunjangan pensiun, tunjangan sakit, kematian dan sebagainya.

Sebenarnya tidak ada format atau gaya buku pedoman karyawan yang dianggap tepat untuk semua karyawan. Karena itu masing-masing perusahaan akan menerbitkan buku pedoman tersebut menurut gayanya yang mencerminkan jumlah tenaga kerja, apa jabatan-jabatan yang ada, tingkat sofistikasinya, falsafah perusahaan, dan struktur organisasinya.

Sebuah buku pedoman yang kedengaran amat resmi tidak akan sesuai untuk perusahaan yang bersikap dan berperilaku tidak formal; demikian pula sebaliknya.

Banyak yang berpendapat bahwa buku pedoman karyawan dapat dianggap sebagai dokumen kontrak, padahal bukan. Karena itu dalam buku itu harus ditegaskan bahwa pedoman tersebut bukannya kontrak sehingga tidak bersifat mengikat secara hukum.

Adakalanya kalau karyawan dikenai tindak disipliner dia akan mengadu ke pengadilan karena perlakuan terhadap dirinya melanggar isi pedoman karyawan. Untuk menghindari kasus seperti ini, dalam buku tersebut hendaknya juga difnuat pasal yang menyatakan bahwa sekalipun buku pedoman itu memaparkan kebijaksanaan dan peraturan yang menyangkut hubungan kerja antara pimpinan dan karyawan perusahaan, teta-pi harus juga ditegaskan bahwa pimpinan perusahaan berhak meninjau kembali, menambah atau mengurangi isinya, dan bahkan tidak mematuhi isi buku pedoman itu, jika dianggap perlu.

Karena undang-undang perburuhan mungkin mengalami perubahan-perubahan, buku pedoman tersebut perlu ditinjau kembali secara berkala untuk menjamin agar isinya sesuai dengan undang-undang perburuhan.

Menyiapkan atau menyusun kembali sebuah pedoman karyawan barulah langkah awal dalam proses komunikasi dengan karyawan. Mungkin setelah disusun rancangannya perlu diadakan diskusi dengan wakil-wakil karyawan untuk menjamin agar isinya tidak menimbulkan salah tafsir pada kedua pihak. Dan sekali lagi perlu ditegaskan bawah buku pedoman tersebut adalah dokumen berisi peraturan dan kebijaksanaan perusahaan, dan bukan kontrak.

Manfaat Dititetapkannya Tata Kerja,Prosedur Kerja,Buku Pedoman Kerja

manfaat prosedur,tata kerja dan pedoman kerja :

  • Sebagai pola kerja yang dapat menjabarkan tujuan,sasaran,program kerja,fungsi dan kebijakan kegiatan pelaksanaan nyata.
  • Sebagai standarisasi dan pengendalian kerja setepat-tepatnya.
  • Sebagai pedoman bagi pelaksana yang berkepentingan

Posting Komentar untuk "Pengertian Tata Kerja Prosedur Kerja dan Pedoman Kerja"