Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kontak Mata Yang Digunakan Ketika Berpidato

 Kontak Mata Yang Digunakan Ketika Berpidato

Leonardo Da Vinci pernah mengatakan bahwa mata adalah crmina jiwa. Arinya mata menunjukkan apa yang kita rasakan dalam hati. Saat berpidato, kontak mata pembicara dengan pendengar sangatlah terpenting. Ini untuk menjalin hubungan yang simpatik dengan pendengar.

Kontak mata dengan pendengar sangat penting bagi seorang pembicara pertama , kontak mata akan membantu pembicara kmengurangi ketegangan , Kedua, kontak mata dengan pendengar bisa mengingatkan diri sendiri bahwa anda "hanya" sedang bercakap-cakap. Ini akan membantu anda untuk lebih rileks.

Dalam melakukan kontak mata dengan pendengar, anda harus berhati-hati. Kontak mata memang bisa menimbulkan perasaan nyaman bagi pembicara . Namun, bila tidak berhati-hati, kontak mata juga bisa menyebabkan anda lupa akan apa yang hendak anda katakan (block out). Misalnya , ketika anda sedang "menyapu" pendengar dengan menatap mereka satu persatu , bisa saja ada diantara pendengar yang ternyata sedang menatap lekat kepada anda (apa pun maksud tatapannya). Jika anda tidak waspada , anda bisa kaget ketika tatapan anda bertemu dengan tatapan orang itu, Parahnya anda bisa gugup , bingung, dan lupa harus berkata apa.

Dalam buku Blow Your Own , karya Jeffrey Davidson, dikatakan bahwa mengadakan kontak mata dengan pendengar saat anda menjadi pembicara merupakan hal yang erat kaitannya dengan kemampuan anda untuk membiarkan energi anda keluar. Ini bisa anda lakukan dengan mempertahankan kontak mata dengan seorang individu selama tiga,empat, atau lima detik, atau sampai anda menyelesaikan satu pemikiran. Dengan melakukan hal ini, anda akan mempunyai cukup waktu untuk melihat masing-masing individu. Ini akan memungkinkan anda untuk membaca seluruh hadirin. Dengan demikian anda akan tahu atau setidaknya merasakan bagaimana tanggapan merekan terhadap anda.

JIka kontak mata belum menimbulkan rasa nyaman, anda bisa mulai dengan menatap bagian lain dalam wajah pendengar, misalnya dengan menatap hidung atau dagunya, cara ini akan mengesankan anda menatap mata mereka. Asalkan anda tidak mengarahkan pandangan anda ke langit-langit dan lantrai. Ini hanya akan mengesankan dengan sangat jelas bahwa anda tidak siap.

Ada dua aturan penting saat pembicara melakukan kontak mata dengan pendengar.

  1. Jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lama.
  2. Jangan berfokus hanya pada satu orang atau pada satu sisi hadirin saja. Jika anda hanya berfokus pada orang-orang tertentu saja, pendengar yang tidak mendapatkan kontak mata dengan anda akan merasa tidak dihargai.
Itulah uraian singkat mengenai "Kontak Mata Yang Digunakan Ketika Berpidato" semoga saja catatan ini bermanfaat buat kita semua dan kedepannya saya akan menuliskan catatan mengenai "Ekspersi ketika Berpidato". Terima kasih telah berkunjung ke blog sederhana ini, dan sampai jumpa di catatan berikutnya.

Posting Komentar untuk "Kontak Mata Yang Digunakan Ketika Berpidato"