Contoh Kasus Perhitungan Ongkos Material Handling
Contoh Kasus Perhitungan Ongkos Material Handling
Menurut Bateman (2008), Tujuan ongkos material handling adalah menjaga atau mengembangkan kualitas produk , mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap material. Adapun biaya ongkos material handling meliputi :
- Biaya investasi : Harga pembelian peralatan, harga komponen alat bantu dan biaya instalasi
- Biaya operasi : Biaya perawatan , biaya bahan bakar dan biaya tenaga kerja
- Biaya pembelian muatan : Biaya pembelian pallet dan container
- Biaya pengepakan dan kerusakan material
Contoh Kasus
Soal :
- Gaji operator MH = Rp.800.000/bulan
- Harga pallet jack = Rp 30 juta rupiah dengan umur ekonomis 10 tahun
- Biaya perawatan = Rp.500.000/bulan
- Biaya bahan bakar = Rp 1.000.000/bulan
- Jarak tempuh pallet jack per jam = 200 meter
- Sebulan 25 hari kerja dan sehari 8 jam kerja
Ditanya : Hitunglah ongkos material handling.........?
Jawab :
- Menentukan depresiasi dengan menggunakan garis lurus
Depresiasi = 30 juta/ (10 tahun x 300 hari x 8 jam) = Rp 1.250 / jam
- Biaya perawatan
= Rp. 500.000/(25x8 jam) = Rp.5.000/jam
- Biaya bahan bakar
= Rp. 1.000.000 / (25 x 8 jam) = Rp.4.000/jam
- Total biaya = Depresiasi + Biaya perawatan + Biaya bahan bakar + Operator
= 1.250 + 2.500 + 5.000 + 4.000 = Rp.12.750/jam
- OMH = Total biaya / Jarak tempuh
= Rp 12.750 / 200 m = Rp.63,75/m
Itulah uraian singkat mengenai "Contoh Kasus Perhitungan Ongkos Material Handling" semoga saja catatan ini bermanfaat buat kita semua dan kedepannya saya akan membagikan catatan mengenai materik teknik industri lainnya. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan sampai jumpa di catatan berikutnya.
Posting Komentar untuk "Contoh Kasus Perhitungan Ongkos Material Handling"