Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Kesalahan Artikulasi Dalam Seni Berpidato

Contoh Kesalahan Artikulasi Dalam Seni Berpidato

Pernakah anda mendengar orang berbicara , tetapi kita mendengarnya hanya seperti orang yang sedang menggumam,bukan seperti orang yang sedang berbicara. Ini artinya artikulasi orang tersebut tidak jelas , ini harus dihindari ketika kita sedang berbicara , apalagi bila berbicara didepan umum.

Yang dimaksud dengan artikulasi adalah kejelasan kata. Artikulasi kita saat berbicara sangat menentukan apakah kata yang kita ucapkan sudah benar,tepat,dan jelas. Penyampaian pidato dengan kata-kata yang terucap dengan benar ,tepat,dan jelas akan membantu dan memudahkan audiens untuk menmdengar dan mengerti informasi yang disampaikan oleh pembicara.


Pernakah anda mengamati bagaimana artikulasi anda saat berbicara? Apakah sudah cukup jelas atau malah membuat pendengar mengernyit karena kurang jelas? Artikulasi sangat penting ketika kita berbicara didepan umum, apalagi bila kita berbicara dengan mikrofon. Kata-kata yang diucapkan secara tidak jelas ditambah dengan penggunaan mikrofon akan menyebabkan kata yang dihasilkan oleh pengeras suara menjadi semakin bisa, semakin tidak jelas. Ini tentu sangat mengganggu audiens.

Sebagai pembicara , kita harus memahami dan mempelajari artikulasi yang baik dan juga kesalahan -kesalahan yang jamak terjadi berkaitan dengan artikulasi yang sering terjadi atau dilakukan oleh kita, yaitu kesalahan adisi , kesalahan subtitusi dan kesalahan omisi.

Contoh Kesalahan Artikulasi Dalam Seni Berpidato :

1.Kesalahan Adisi

Kesalahan adisi dalam artikulasi terjadi karena menambahkan bunyi-bunyi yang seharusnya tidak ada.

Misalnya :

  • Istri, bukan isteri
  • Film bukan filem
  • Putra, bukan putera
  • Sastra, bukan sastera
2.Kesalahan Subtitusi
Kesalahan subtitusi dalam artikulasi terjadi karena mengganti bunyi yang benar dengan salah.
Misalnya :
  • Enam, bukan anam
  • Sistem, bukan sistim
  • Empat, bukan ampat
3. Kesalahan Omisi
Kesalahan omisi dalam artikulasi terjadi karena menghilangkan bunyi-bunyi atau suku kata tertentu.
Misalnya :
  • Menteri, bukan mentri
  • Selalu, bukan slalu
Itulah uraian singkat mengenai "Contoh Kesalahan Artikulasi Dalam Seni Berpidato" semoga catatan ini bermanfaat buat kita semua dan kedepannya saya akan memberikan catatan mengenai "Nada dalam berpidato". Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan sampai jumpa lagi di catatan berikutnya.

Posting Komentar untuk "Contoh Kesalahan Artikulasi Dalam Seni Berpidato"